Suarayasmina.com | Wudu adalah menghilangkan hadas kecil sebelum melakukan salat dan amalan lainnya, dengan cara menyucikan wajah, dua tangan, kepala, dan dua kaki dengan air.

Nabi Muhammad Saw bersabda, “Allah tidak menerima salat seseorang di antara kalian ketika dia berhadas, sampai dia berwudu” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam Islam, berwudu sejatinya tidak hanya sekedar  membersihkan diri dari hadas kecil, namun juga menyimpan sejumlah keutamaan yang agung. Ada banyak hadis yang menginformasikan keutamaan berwudu.

Di antaranya adalah sebuah hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah ra. bahwasannya Rasulullah Saw bersabda:

Maukah kalian aku tunjukkan pada perkara yang menyebabkan Allah menghapus dosa-dosa kalian dan mengangkat derajat kalian?” Para sahabat menjawab, “Mau, ya Rasulullah.” Beliau bersabda, Menyempurnakan wudu dalam kondisi sulit, banyaknya langkah kaki menuju ke masjid, dan menunggu salat setelah salat sebelumnya. Itulah jihad…. itulah jihad…..dan itulah jihad.” (HR. Malik, Muslim, Tirmidzi, dan Nasa’i).

Sebuah keutamaan agung lainnya terdapat sebuah hadis lainnya. Bahwasannya Nabi Saw mendengar suara derap sandal Bilal di depan beliau di surga, lalu beliau bertanya, “Dengan apa engkau dapat mendahuluiku masuk surga?” Bilal menjawab, “Wahai Rasulullah, tidaklah aku azan melainkan aku melakukan salat dua rekaat, dan ketika aku tertimpa hadas maka aku segera berwudu darinya.” Lalu Rasulullah Saw bersabda, “Karena hal itu”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Berbagai keutamaan wudu itu seharusnya mendorong seorang Muslim untuk senantiasa menjaga wudu, atau setidaknya memperbanyak berwudu di berbagai kesempatan.

Dan, setidaknya ada 5 amalan yang disunahkan berwudu sebelum melakukannya. Ke-5 amalan itu adalah sebagai berikut:

Pertama; Sebelum berzikir

Berzikir atau dzikrullah (mengingat Allah) merupakan amalan yang utama. Beruntunglah seorang Muslim yang lisannya selalu basah oleh zikir. Memang berzikir dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun tanpa harus berwudu sebelumnya. Sebagaimana hadis Aisyah ra, bahwasannya Nabi Saw berzikir mengingat Allah pada setiap keadaan dan waktu. (HR. Muslim).

Namun, berwudu sebelum berzikir merupakan kesunahan. Kesunahan ini berdasarkan hadis Muhajir bin Qunfudz, bahwasannya dia mengucapkan salam kepada Nabi Saw ketika beliau sedang berwudu, lalu beliau tidak menjawab salamnya sampai beliau selesai berwudu.

Saat itulah beliau menjawab salamnya. Lalu Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya tiada yang menghalangiku untuk menjawab salammu kecuali karena aku tidak suka bahwa diriku berzikir mengingat Allah kecuali dalam keadaan suci.” (HR. Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu majah, ad-Darimi, dan Ahmad).

Kedua; Saat hendak tidur

Saat hendak tidur, disunahkan berwudu terlebih dahulu. Kesunahan ini sebagaimana sebuah hadis dari Barra’ bin Azib ra dia berkata, Nabi Saw bersabda, “Apabila engkau hendak tidur, maka berwudulah sebagaimana wudumu untuk salat, kemudian berbaringlah pada bagian tubuhmu yang sebelah kanan, kemudian ucapkanlah doa, (artinya) “Wahai Allah, aku menyerahkan diri kepada-Mu…” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ketiga; Orang yang junub ketika hendak makan atau tidur

Ketika sedang dalam kondisi junub atau berhadas besar, disunahkan berwudu ketika hendak makan atau tidur. Sebuah hadis dari Aisyah ra menyatakan kesunahan itu.

Aisyah ra berkata, “Rasulullah Saw apabila sedang dalam keadaan junub, lantas beliau hendak makan atau tidur, maka beliau berwudu sebagaimana wudu untuk salat.” (HR. Bukhari dan Muslim serta yang lainnya).

Keempat; Saat hendak mengulangi bersetubuh

Ketika seorang muslim usai bersetubuh atau berhubungan intim dengan istrinya dan hendak mengulangi lagi, maka disunahkan berwudu terlebih dahulu.

Sebuah hadis dari Abu Sa’id ra, dari Nabi Saw, beliau bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian menyetubuhi istrinya, kemudian dia ingin mengulanginya, maka hendaklah dia berwudu.” (HR. Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan an-Nasa’i).

Kelima; Sebelum mandi jinabat

Sebelum melakukan mandi jinabat, disunahkan untuk berwudu sebelumnya. Dari Aisyah ra, ia berkata, “Rasulullah Saw apabila mandi karena junub, beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan beliau, kemudian beliau menuangkan air dengan tangan kanannya kepada tangan kirinya, lalu beliau membasuh kemaluan beliau, kemudian beliau berwudu sebagaimana wudu untuk salat.” (HR. Bukhari dan Muslim, serta yang lainnya).

Demikian 5 amalan yang disunahkan untuk berwudu sebelum melakukannya. Semoga memotivasi kita untuk senantiasa melakukan kesunahan yang insyaallah akan membawa keberkahan bila kita melakukannya.

Facebook Comments Box

Penulis: Badiatul Muchlisin AstiEditor: M. A. Fathan

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.